± 700 Tahun Sudah, para auliya' pelopor Rasulullah SAW yang masuk ke
Indonesia ini. membawa syariat Islam menurut salah satu madzhab,
khususnya madzhab syafi'i.
karena merekalah madzhab syafi'i ini jadi yang terbesar di indonesia. madzhab ini termasuk Islam Ahli Sunnah Waljamaah, termasuk yang dibawa walisongo, Sunan ampel, maulana asmoro ayahnya, dan Sunan - sunan yang lainnya.
karena merekalah madzhab syafi'i ini jadi yang terbesar di indonesia. madzhab ini termasuk Islam Ahli Sunnah Waljamaah, termasuk yang dibawa walisongo, Sunan ampel, maulana asmoro ayahnya, dan Sunan - sunan yang lainnya.
Sekitar Tahun 1920 KHR As'ad Syamsul Arifin Berada di kediaman Kyai
Cholil Bangkalan. Kyai Cholil Mempunyai Menantu namanya Kyai Muntaha
Jenggebuan. di tahun 1920 ini Kyai Muntaha Jenggebuan kedatangan Tamu
Ulama dari seluruh Indonesia. Yang diherankan bersamaan tanpa adan
perjanjian apapun. Selama sebulan berjumlah 66 (enam puluh enam) Ulama
yang datang dari berbagai penjuru indonesia. Mereka berkata kepada kyai
muntaha jenggebuan,
"Ini bagaimana Kyai Muntaha .....minta tolong dihaturkan kepada Kyai
Colil, kami semua sudah bermaksud sowan ke hadratussyekh Kyai Cholil,
namun Kami tidak berani kalau tidak di antar Panjenengan".
"Apa keperluannya" tanya Kyai Muntaha Jenggebuan.
Mereka berkata : " Begini Kyai Muntaha, Sekarang sudah banyak kelompok -
kelompok yang sangat tidak suka kepada ulama - ulama salaf, tidak suka
pada karangan kitab - kitab ulama salaf. Yang diikuti hanya Alqur'an dan
Hadits Saja. Yang lain tidak Perlu Diikuti, Jadi bagaimana peninggalan -
peninggalan pelopor - pelopor, terutama walisongo kalau ini yang
berjalan di Indonesia. Dan rupanya kelompok kelompok ini melalui
pemerintah jajahan hindia belanda. Tolong di haturkan Ke Kyai Cholil".
Mereka masih Membahas keperluannya, Sedangkan Di Tempat Kyai Cholil
berada, Kyai cholil Memanggil kyai Nassit, " Nassit Kesini.! Tolong
Sampaikan Ke Kyai Muntaha Yang Sedang menemui Tamunya, Di Qur'an itu
sudah ada keterangan. Yang Isinya : ....." Berangkatlah Kyai Nassit
menuju Kyai muntaha yang sedang menemui Tamunya. Jadi Mereka yang belum
bertemu Kyai Cholil Sudah di Jawab Keperluannya. Ini adalah salah satu
Karomah Beliau. Setelah kyai Muntaha menyampaikan Pesan kyai cholil
kepada Tamunya, Merekapun akhirnya puas, meski belum sempat bertemu
dengan Kyai Cholil.
Setelah beberapa lama tepatnya di tahun 1921 -19211 kemudian Para ulama
mengadakan permusyawarahan Dirumah Kyai Mas Alwi. yang dihadiri 46
(Empat Puluh Enam) Ulama, tidak terlalu banyak sebab, yang hadir hanya
Ulama Sejawa Saja. Beberapa Ulama diantaranya Kyai Sidogiri, Kyai Hasan
Almarhum Genggong, Kyai Soleh Lateng, Kyai Asnawi Kudus, Kyai Thohir,
Ulama - ulama Jombang, malang dan sebagainya. Namun sampai di tahun 1923
Tidak ditemukan Kesepakatan atau kesimpulan. untuk menghadang para
kelompok - kelompok Yang tidak suka sama ulama - ulama salaf. Namu
setelah akhir -akhir waktu ada salah satu ulama berkata: Saya Menemukan
Satu Sejarah Tulisannya Sunan Ampel. Yang isinya Seperti ini : " Saat
Saya Mengaji, Kemudian saya oleh bapak saya diberangkatkan ke Madinah,
dan pernah bermimpi bertemu Rasulullah SAW. Beliau bersabda Kepada saya :
" Rahmatulloh ..... Islam Ahli Sunnah Waljama'ah ini bawa ke Indonesia,
bawa hijrah ya Ke Indonesia. Karena ditempat kelahirannya Tidak Mampu
melaksanakan Syariat Islam Ahli Sunnah Waljama'ah, Jadi Di Tanah Arab
sendiri tidak mampu melaksanakan Islam Ahli Sunnah Waljama'ah. Itu di
masa Maulana Rahmat Belum ada Istilah Wahabi dan istilah istilah
lainnya."
Jadi setelah Salah satu Ulama Tersebut selesai berceritanya, akhirnya di
temukan suatu keputusan, yaitu Istikharo, jadi beberapa ulama ada yang
ke Ampel, Suna Giri dan sunan - sunan yang lain. dan ada 4 kyai yang
ditugaskan Langsung kemedinah untuk beristikharoh, selama, paling
sedikit 40 hari.
Dan pada tahun 1923 para Ulama Berkumpul untuk melaporkan hasilnya....
dan laporan tersebut ada arsipnya, entah siapa yang menyimpan apa kyai
wahab, kyai bisri, atau kyai yang lain, pernah Gus Yusuf, Gusdur Diminta
ulama, untuk mencarinya. dan para dipertemuan itu tetap tidak ada
kesepakatan.
Di tahun 1924 As'ad Syamsul Arifin Dipanggil Kyai Cholil (Gurunya), "
As'ad Kesini kamu " Asalnya saya dipanggil tersebut, saat saya mengaji
pagi - pagi, dan dimarahi oleh Kyai Cholil. Sebab As'ad Syamsul Arifin
Tidak bisa mengucapkan Ra' Karena Pellat. Kyai Cholil Berkata :
"Bagaimana Kamu membaca Alqur'an kok begitu, Sengaja apa tidak sengaja?"
"Tidak sengaja Kyai, Saya Pellat" Mendengar As'ad Syamsul Arifin
berkata begitu keluarlah Kyai Cholil dan membuka mulut As'ad Syamsul
Arifin dan diludahi. dan keesokan harinya Pellat As'ad Syamsul Arifin
sudah hilang dan sembuh" Ini juga merupakan Karomah Kyai Cholil
Bangkalan.
0 komentar